Minggu, 18 Juli 2010

Sedikit coretan tentang cita-cita

Barusan aku mendapat sebuah ide untuk membentuk sebuah organisasi pemberitaan bebas. Dalam hal ini mungkin istilah kerennya adalah organisasi jurnalistik mahasiswa. Namun dalam organisasi ini kita akan mengedepankan pengabdian masyarakat dan pemberitaan masyarakat terpinggirkan. Maksudnya kita akan memberitakan masyarakat yang tertindas (dalam arti ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan dsb masalah sosial) agar apa yang mereka alami diketahui oleh orang banyak. Dengan harapan agar masyarakat luar tergerak hatinya untuk membantu memajukan mereka. Organisasi ini harapanku akan memiliki mekanisme kerja yang teratur tetapi tidak mengikat anggotanya. Aku berhayal bahwa anggota organisasi ini dapat menikmati nyamannya berorganisasi dan merasa memiliki dan bangga dengan organisasi tersebut. Selain itu anggota maupun simpatisan memiliki kesempatan untuk membantu sesama dengan cara apapun yang mereka mampu selama itu tidak melanggar hukum. Untuk tahap awal yang terpikir olehku adalah meksisme kerja suatu program pengabdia masyarakat yang aku sendiri belum tahu apa nama yang tepat untuk program tersebut. Tetapi gambaran kasar program ini seperti berikut. Anggota organisasi secara perorangan atau perkelompok akan menginap disuatu tempat yang membutuhkan selama kurun waktu tertentu ( 1 minggu mungkin, agar tidak mengganggu kuliah). Mereka akan menggunakan segenap indera yang mereka miliki untuk menghimpun aspirasi masyarakat atau apa saja yang perlu mereka catat (masalah lngkungan, ekonomi, budaya, pendidikan, dsb) untuk kemudian dibuat sebuah laporannya. Laporan ini akan disebarkan menjadi sebuah berita ringan, misalnya artikel, cerita dsb. Organisasi akan merekomendasikan laporan ini kepada pemerntah atau swasta. Yang mana harapannya mereka dapat membantu mengatasi masalah-masalah di daerah tersebut. Tujuan utama organisasi bukanlah pada komersialisasi. Melainkan adalah untuk kemajuan bersama. Kita merasa senang karena telah berbuat sesuatu yang mungkin saja bermakna tanpa mengharapkan imbalan.

Aku sadar sekali bahwa mahasiswa sekarang sangat kurang merasakan apa yang dirasakan masyarakat. Sehingga terkadang malah bisa terjadi kesalahpahaman antara cara yang dilakukan mahasiswa dengan persepsi masyarakat secara umum. Mahasiswa telah terjebak dengan strata sosialnya sendiri. Masyarakat mungkin saja menganggap bahwa mahasiswa adalah kelompok kelas menengah tersendiri, dan masyarakat umum ada disisi yang berbeda. Semakin jauh jarak antara mahasiswa dan masyarakat ini akan jelek akibatnya bagi perkembangan bangsa. Bagaimana mungkin mahasiswa dapat menjadi the Agen of change, sementara mereka tidak tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat? Kesenjangan antara mahasiswa dan masyarakat terkadang menngakibatkan kecemburuan sosial tersendiri. Mahasiswa tidak lagi dianggap sebagai kelompok yang dapat memperjuangkan aspirasi rakyat. Dan ketidakpercayaan ini menyebabkan masyarakat bergerak sendiri memperjuangkan nasibnya. Akibatnya, nilai tawar mahasiswa menjadi menurun. Ini belum lagi dengan seringnya kekacauan yang dibuat oleh mahasiswa atau pemberitaan yang negatif tentang kelakuan mahasiswa/ anak muda. Semakin terpuruklah posisi mahasiswa. Kalangan mahasiswa yang populasinya semakin besar di negeri ini tidak disertai dengan peningkatan kualitas dan peran yang signifikan. Malah pemberitaan yang marak beredar adalah bahwa kelompok dalam strata sosial ini lebih dianggap kelompok yang senang hura-hura. Menghamburkan uang orang tuanya dan ketika dilepas ke masyarakat tidak mampu berbuat banyak untuk menjawab tantangan di hadapannya.

Nah, organisasi mandiri dan kegiatannya yang ku maksud tadi adalah untuk menyiasati hal ini. Mahasiswa harus mendekatkan diri kembali kepada masyarakat untuk memperbaiki citranya yang sedikit rudak. Mahasiswa adalah juga bagian dari masyarakat itu sendiri. Sehingga kemanapun mereka pergi, mahasiswa tidak akan mapu lepas dari kondisi ini. Apa yang mau mereka ubah?untuk apa mereka mengubah? Bukankah akan kembali ke masyarakat juga. Kedekatan hubungan antara mahasiswa dan masyarakat adalah sangat bagus. Perkembangan Negara ini dapat berjalan lebih harmonis dan ada saling percaya. Percaya bahwa mahasiswa juga merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat.
Secara sederhana aku ingin menulis tentang prosedur program yang baru saja aku pikirkan :
  1. Anggorta organisasi mengadakan meeting awal/persiapan
  2. Anggota organisasi meninjau lokasi dan meminta izin kepada pihak terkait
  3. Anggota menginap ( melakukan segala hal yang perlu dan penting)
  4. Anggota organisasi kembali dan membuat laporan tertulis dan dokumentasi
  5. Organisasi memberitakan melalui berbagai cara dan merekomendasikan hal tersebut kepada pihak terkait (swasta, kampus atau pemerintah)
  6. Organisasi melakukan pengarsipan, evaluasi, dan rencana tindak lanjut.
Kira-kira itu proseduralnya. Masing-masing poin ini memiliki mekanisme kerja sendiri-sendiri yang harus dipenuhi oleh anggota dan simpatisan jika mereka ingin berpartisipasi. Mekanisme ini harus dipatuhi dan di evaluasi sesuai dengan kondisi yang ada.

Rasanya sangat senang dapat menuangkan ideku disini. Ada rasa puas dalam hati walaupun ini belum mulai sama sekali. Membayangkan apa yang terjadi jika ini dapat terlaksana rasanya sangat mengasyikkan. Indah rasanya. Sebenarnya hal seperti inilah yang ingin selalu aku lakukan. Namun karena kemalasan aku sering lupa diri. Aku tidak dapat lagi menghitung berapa banyak ide-ideku yang terlantar dan tidak sempat aku dokumentasikan. Mungkin juga ide jutaan pemuda Indonesia yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar