Sabtu, 02 Oktober 2010

Sedikit ilmu tentang Perpetaan

Pertama kali orang membuat peta dengan teknik BTM (busole, Trache, montagne) teknik ini dilakukan secara manual dengan mengukur sudut-sudut daerah yang terjangkau oleh penglihatan. cara manual ini memakan waktu lama (lambat) jika dihadapkan pada daerah yang luas.
lalu berkembang dengan menggunakan Angle right. dari sini berkembanglah alat yang disebut teodolith.


Peta sendiri adalah gambaran konvensional dan selektif yang di skalakan tentang permukaan bumi. mengapa harus selektif? karena data-data yang ada didalamnya harus diseleksi sesuai dengan tujuan dan skala. mengapa harus memakai skala? skala adalah perbandingan jarak dipeta dengan jarak sebenarnya. Skala ini berguna sekali agar daerah yang luas (seluruhnya tidak terjangkau mata0 menjadi dapat dinikmati/ dapat dijangkau oleh penglihatan.

misalnya skala 1:10.000
artinya, satu centimeter di peta sama dengan 10.000 centimeter pada jarak sebenarnya.

Peta memiliki beberapa fungsi. namun fungsi utamanya adalah sebagai media komunikasi. misalnya seorang insinyur ingin menjelaskan tentang sumber daya alam di suatu daerah kepada seorang investor. jika dijelaskan dengan lisan, mungkin saja investor yang bersangkutan akan susah memahami. Nah dengan memberikan Peta persebaran sumber daya alam kepada investor tersebut yang disertai dengan simbol-simbol dan Legenda. maka investor yang bersangkutan akan lebih mudah memahami secara cepat, efektif dan tepat.

fungsi penunjang lainnya yaitu:
  • memperlihatkan posisi/lokasi
  • memperlihatkan ukuran
  • memperlihatkan bentuk
  • pengumpulan dan seleksi data
a. memperlihatkan posisi/lokasi : misalnya posisi kota yogyakarta berada ditengah-tengah provinsi DIY. hal ini dapat terlihat dengan jelas di peta
b. memperlihatkan ukuran : misalnya luas daerah jakarta, dapat dihitung dengan memanfaatkan adanya skala peta.
c. memperlihatkan bentuk : misalnya bentuk pulau kalimantan, atau sulawesi dapat terlihat jelas jika melihat peta. misalnya bentuk permukaan bumi di daerah gunung merapi dapat di deskripsikan dengan melihat garis kontur yang ada di peta.
d. pengumpulan dan seleksi data : misalnya pada peta demografi pulau jawa. dapat dilihat penyebaran penduduk di pulau jawa 


Seorang pembuat peta atau biasa disebut kartografer memiliki tugas-tugas utama sebagai berikut :
1. mendesain simbol (symbol design). desain simbol yang dibuat oleh kartografer haruslah dapat dipahami oleh orang banyak. Lebih baik lagi jika desain itu telah memenuhi standar internasional (digunakan secara internasional). hal ini untuk memudahkan para pembaca peta untuk memahami peta yang akan dibuatnya.
2. tata letak peta (map layout). tata letak peta haruslah sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Dan harus juga sesuai dengan arah mata angin sebenarnya.
3. Isi peta (map content): isi peta disesuaikan dengan tujuan pembuatan peta. jadi tidak semua hal akan dimasukkan dalam peta tersebut.
4. generalisasi (generalization)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar